ada masa hening ketika hati mencari bening
ada masa hambar ketika hati tak dapat ditawar
ada kerinduan yang berarak dari tanah asing
tempat bulan bersirobok dengan sekilas bayangan
bumi tempatku tegak menyangga langkahku menyusuri rindu
bercengkraman dengan kalbu
suara-suara gila makin menggejala mendamparku makin lain saja
dan senandung ibunda beraroma airmata doa mengalun
lewat kata-kata berhuruf bisu makna olehku
aku makin tah paham,aku makin tak ma'ruf
rasanya aku ingin sembunyi saja
dimana tempatku mengikat janji dengan Rabbi
tak kusadari
atau aku memang tak mau sadar karena setiap yang kusadari
mendesak hatiku untuk berlapang dada
dimana takzim seorang anak, jika malam-malamku
tak pernah kusiapkan sebaris puisi untuk mereka
yang seharusnya kudeklamasikan
pada malam raya, dimana Dia menggoda anak-anak
dengan mimpi yang nyata