Selamat Pagi!
"Syukuri hari barumu dengan penuh cahaya harapan", tulis Gibran.
(Para pujangga selalu menularkan harapan mereka dari zaman ke zaman)
Tak ada hari yang membuat kita hidup selain karena kita memiliki harapan. Aku terbangun seperti biasa. Ada sms dari teman yang bertanya 'berangkat tidak?'. Aku menjawab 'tidak'. Lalu kami saling mengirim 'laught'. Kami menertawakan kemalasan kami untuk bergerak. Tapi kami berencÄna menukarnya dengan kegairahan yang lain. Maka setelah saling melempar semangat satu sama lain lewat sms, kuraih 'Tagore'ku. Mencari oase2 jiwa sebelum siang menerjang menyebarkan gersang suasana jiwa. Bangun tidur pagi, adalah anugrah. Kita memiliki waktu berkemas menyongsong hari kita. Dan pagi sering membisikkan harapan-harapan impulsive yang membuat kita menyongsong hari dengan 'kegenitan' spontan.
Aku, seperti biasa, melihat masa kanak-kanakku. Kali ini menembang 'Dhandanggula' 'jago kluruk....'
aku makin menekur...