Ada yang hilang tiap kali kita menemui perjumpaan yang mendebar. Heran, Tuhan punya bahasa yang begitu mesra? Padahal Ia adalah Yang Maha Kuasa.
Aku tak mengerti mengapa nama-nama begitu berarti. Aku berdebar seperti orang kasmaran hanya karena kata Mexico, Muhammad, Iqbal, Tao, Sungai, Langit, Malam, Pagi, Senja, Ikan, Rumah, Pulang. Bahkan mendengar nama Hitler, Jengis Khan, Karadzic, dsb dst subjektifku.
Tuhan punya banyak cara untuk menggoda kita. Tuhan punya banyak cara mengasihi kita. Tuhan punya segala. Tuhan punya seluruh. Tuhan punya. Tuhan.
Ada yang datang untuk menggantikan yang hilang. Amin!