Minggu, 02 Agustus 2009

Setelah aku b'syahadat dg ayah-bunda.
Aku tak tega terus menerus mengabaikan lorong waktu yg t'cipta pd cabang2 pikir dan mentalku.
Suara2 yg terus menggema di kepala. Narasi yg meletup2 tiap jeda istirah segala resah.
Hawa rahim bunda yg mengisi pagi dg pijar impian. Pundak ayahanda memikul semesta kecil anak2nya.
Tak kubiarkan simpul2 dan jaring2 hidupku pasrah pd pencapain atas nama drama penuh festival.
Rahsa itu akan selalu aku simpan...

Arsip Blog

Cari Blog Ini