Kini, begitu terang aku malu. Malu sekali untuk membandingkan. Malu sekali untuk menanyakan siapa diriku. Malu sekali untuk mencoba mendongakan hati untuk sekedar tegak menapak waktu. Malu sekali untuk bersuara sekedar satu kata. Malu sekali untuk menatap mereka. Malu sekali untuk menulis sebuah kenangan. Malu sekali untuk sekedar menjawab es em es teman yang sekedar bertanya sedang apa. Malu sekali menatap facebook yang menantang pertanyaan "Apa yang sedang anda pikirkan?"
Aku malu sekali dengan segunung omong besarku. Malu sekali dengan kepongahanku. Malu sekali dengan kesoktahuan-ku.
Mungkin hanya satu hal yang tak aku malukan, aku tak malu menulis malu-ku. Dan itu tidak bisa mengurangi derajat rasa malu yang sedang kuidap.
Adakah obat mujarab untuk mengurangi rasa malu yang menggodam hingga ulu, kini?
