Aku senang karena matahari tak muncul juga. Tetapi sang hati tiba2 bertanya tentang engkau yang entah di mana, dalam kesendirian tentunya. Karena dalam kesendirian itulah aku mencinta.
Apakah aku harus merasa bahwa engkau adalah bagian dari hidupku yang terjeda?
Rasanya tanya itu lebih mendebarkan daripada jawaban. Di situlah antara harapan dan ketakutan bersirobok dan saling bergandengtangan.
Ketika musik di kumandangkan, aku rasa aku harus berterimakasih atas gugusan nada yang meruahkan emosi..entah. Dan segala penat hidup yang terus memagut, enyah dalam pesta rahsa.
Pusiku berhutang pada bilangan fibbinocci
Tarian kosmik dan mungkin saja simponi angka
Tetapi dari datum yang terdinding dalam
Ruang pengesahan jiwa
Kecil dan bersahaja
Namun bertebaran dalam kerlip nakal
Kata-kata kutata dengan irama tubula
Ia merengsak dan bersenyawa dengan materi semesta
Tanda dan pabrik baja (hay!)
Melepuh menyublimkan makna
Bergemuruh mendengkurkan gempita
Galau yang mengakar
Risau membelukar
Adakah pesona yang lebih melangit
Dibanding bergandeng tangan dalam
Pencarian kebenaran
Sekedar cercah indah
Mempesonakan kita
Yang rela ditukar ajal
2009-2011
(ketika belajar dengan laron yang mabuk cahaya lampu neon, dan ketika mendung pagi tak kunjung pergi)