Kau pikir ia Yusuf, Jul?
Yang mengajari kita mabuk cinta dan mengadakan jamuan apel dan darah merah dari jari-jari wanita-wanita penggosip yang teiris tanpa sakit karena raut wajah seorang yang apakah dia bocah yang baru mimpi basah atau memang akalnya sudah terasah. Dewasa.
Yusuf dewasa, itulah mengapa sang nyonya dari tuan si bocah memintanya bercumbu dan bercinta.
Kenapa setan di dadaku tak kunjung berlalu, aku gerah menahan keresahan yang jahanam ini?!
Jangan kambinghitamkan setan! Bukankah dia tak bisa kita tuntut pertanggungjawabannya karena kita yang akan menanggung pikiran dan tindakkan kita sendiri?
Tapi bukankah dia sudah meminta restu Tuhan untuk menggoda manusia?
Bukan restu yang diminta, hanya pernyataan.
Dalam konsepsi Tuhan-manusia sebagai relasi bapak-anak, maka setan adalah anak nakal, dan manusia adalah anak yang "diharapkan" patuh pada Bapaknya. Makanya biarpun ia membolehkan setan menggoda manusia, toh ia bekali kita dengan bermacam2 jurus dan mantera. Nah, kamu tak rajin berlatih jurus2 itu. Salah loe!
