Minggu, 24 April 2011

Suara-suara merdeka di kepala

Kau boleh berkata jika tuduhan itu tak berdasar. Kau boleh memulainya dari mana saja. Lihat, kau suka dengan peraturan permainanku bukan?
Peraturannya sendiri adalah tanpa peraturan. Sementara aku tahu benar bahwa wilayahmu makin protektoler.

Hmmm, dengar ya, salah satu film terakhir yang aku tonton adalah Inception. Ide penyusupan ide dan pemikiran itu sendiri berasal dari lawannya, pencurian. Asumsi tergampang adalah, jika kita bisa mencuri ide, gagasan atau pemikiran seseorang (dalam film inception pencurian dan penyususpan ide dilakukan lewat mimipi), maka kitapun bisa menyusupkan ide, gagasan, pemikiran kepada seseorang sehingga orang tersebut merasa bahwa ide yang disususpkan itu adalah hasil pemikirannya sendiri. tentu saja cara penyususpan ide itu tak mudah, selain subjek akan selalu menandai dan mencari (menemukan?) dari mana ide itu bermula atau berasal (mungkin pengecualian bagi mereka yang begitu mencintai ide itu sampai tak rela untu menyadari bahwa ide itu bukan murni miliknya) Untuk itulah kita harus menyiapaka serangkaian kemungkinan dari lapisan bawah sadar, proyeksi, kesadaran. Dan tak lupa di lapisan bawah sadar kadang menyembul ke alam kesadaran. Di bagian proyeksi kadang timbul proyeksi subjek lain yang kadang dengan disengaja atau tidak, disadari atau tidak muncul. Kita sering tergoda di sana. Masuk dalam sebuah labirin, dan untuk keluar dari dalamnya, untuk menguraikan jlan keluarnya tidak mudah, karena ada banyak kemungkinan terus jalan dan kemungkinan untuk salah jalan. karena antara godaan dan keinginan untuk kembali kepada realitas itu ada jalan lain yang disebut paradoks.
Apakah paradoks mengajari kita untuk kembali kepada realitas atau semakin memesrakan kita dengan mimpi kita?
Untuk menyelamatakan kita, keberadaan kita dalam dunia sadar, sementara mimpi kita teruskan, maka ada ruang pembuangan mimipi yang di sebut Limbo, di mana pemimpi terjerumus dalam kantung limbic dan tak bisa keluar dari dalamnya.

Kadang hidup teramat sulit untuk dipilah, apakah ini nyata atau tak. Dan kadng hidup juga tampak begitu sederhana dan mudah.
Ketika banyak hal tragis terjadi kita ingin bahwa kita salah mengenali realitas, tetapi saat semuanya begitu indah kita tak percaya bahwa itu nyata. Dan kalaupun itu hanya sebuah mimpi kita ingin itu nyata.

Maka…totem!

Arsip Blog

Cari Blog Ini