Minggu, 24 April 2011

“Jarak dekat aja pakai helm”, “Cuma ke rumah teman yang jaraknya hanya 2 km aja bawa mantel hujan”, “Cuma sebentar saja pakai sabuk pengaman”. Kadang celetukan nyinyir senada sepele itu sering mengganggu kita untuk mengabaikan persyaratan keamanan seseorang berkendara. Atu jarak dekat aja bawa payung atau pakai mantel hujan .
Hujan2 itu asik, kalau emang yang didapatkan hujan2 yang asik sih nggak masalah. Nah kalau yang didapat kena flu atau masuk angin trus berlanjut demam? Atau karena hujan terpaksa kamu pakai (dengan meminjam) mantel atau payung teman atau kenalan? Merepotkan bukan?
Kalau tiba2 di tikungan kamu mendapatkan benturan, saking optimisnya dalam jarak dekat orang jarang kebut2an sehingga kamu sedikit abai dan alpa keawasannya lalu kamu bertumbukan dengan kendaraan yang menikung dan pengendara sama optimisnya dengan kamu?
Atau barang kali ada makhluk seksi melintas sehingga hilanglah awas itu? dan rusaklah keseimbanganmu dan jatuh kepala membentur aspal?

Sepele sih, tetapi kita sering mengabaikan hal ini.
Sedia payung sebelum hujan. mungkin peribahasa sepele ini sering kita abaikan. Halah, kan hanya hujan. hujan air lagi…

Di masyarakat kita kurang lazim orang menghindari hujan tanpa memakai kendaraan itu memakai jas hujan ( pengalamanku: aku pernah diketawain gara2 pakai mantel hujan tapi tak pakai kendaraan. Reaksiku: hanya membatin, ini orang kampungan amat, para penderes aja pakai jas hujan, orang luar negri juga pakai jas hujan sekalipun mereka tak memakai sepeda atau sepeda motor aliasnya Cuma jalan kaki)

Saya tak mampu dan tak mau tahu lagi perhitungan benturan orang berkendara yang bertabrakan, males dah ngitung perlambatan ditambah daya tumbuk plus masa si pengendara, lalu dikurangi gaya yang tertahan oleh sabuk pengaman.

Tetapi anda yang pernah mengikuti kuliah filsafat ilmu tentu pernah mendapatkan karikatur kira2 seperti ini.

Walau pun kemungkinan hujan asam yang bakal merusak kulit itu hanya 0,2 persen, kamu pasti tetap akan tetap memakai payung. Lah kan kemungkinannya Cuma 0,2 persen? Yang aku takutkan efeknya gitu loh…

Jadi….sedia payung sebelum harga payung mahal. Atau anda yang memorinya pernah dimasuki dendang lagu dangdutan..”memori daun pisang..” juga bisalah pakai daun pisang (kalau memang daun pisang itu mudah didapatkan dan tidak kena semburan yang punya pekarangan).

Arsip Blog

Cari Blog Ini