Kepada Seseorang
Andai kau bukan siapa-siapa
Tentu akan lebih mudah
Menjalin keinginan dengan slogan
Andai kau bukan seseorang
Kau akan lebih merasa dianiaya
Sebab saban hari orang menghadiahi
Innalillahi dan caci maki
Tetapi saat kau memilih jadi yang terdepan
Dan menjadikan seseorang menghujani ciuman
Tiap kali bersalaman
Dan kau menobatkan diri jadi tauladan
Kepada warga yang berharap sederhana
Maka jika bara rasakan panasnya
jika lilin nikmati nyalanya
Pintamu dengan maaf yang dalam bukan tanda kekalahan
Simpatimu yang awam tak mengurangi harga diri
Kepada warga yang santun berharap sahaja
Tetapi kenapa enggan kau lakukan?
Kau juga akan abadi jika tak menghasilkan
sekeranjang ubi atau sekardus mie
sebab si sederhana akan mengerti tentang harapan yang lebih wangi
dengan sebuah kesetiaan antar diri
bahwa saat satu lapar
yang lainya sibuk membangun istana dengan kaca-kaca
tempat bayangan meraja dan mengerling fana
adalah masalah yang tak bisa dipandang dengan senyuman
andai kau bukan apa-apa
aku tak akan peduli apa yang kau beli
apa yang kau teriaki
apa yang pedulii
jangan pura-pura tak peduli
karena aku tahu nurani kita sebagai aku yang di sini
dan kau yang di sana sibuk beresonansi
detak jantung antara
ksatria dan rakyat jelata
terpompa dari daya yang sama