Kenapa selalu ku kais sesuatu yang usang…?
Hmmm…jejakmu…aku sabar meruntut waktu. Sebab penantian yang berdebu adalah kerja bertuju. Walau karat keheningan malam. Ia seperti biasanya mengajari ketelitian. Dalam pesta pora apa yang dijanjikan???!!! Sejuta tawa dan harus dibayar dengan kehampaan. Tidak, tidak!!!
Kawan, kita hanya berkenalan dalam mabuk kata tak lebih dari itu igauan persepsi yang bersebrangan. Nyalimu adalah bersahabat dalam kehadiran zat dan aku dalam rindu yang menguatkan tekad tertentu, tentu kau tak puaskan itu. Maka, aku bukan kawanmu paling, apalagi mengenalimu. Aku hanya pengembara yang kebetulan istirah bersama. Kawanku, pengembara pula yang tak candukan pora.
Karena pahit tak layak dibagi
Sedang yang manis datang dari tangan yang saling menggenggam………
Dan makna terdalam hidup sejauh yang kuselami/ ketahui. Ialah sepi!
Kata puisi "aku kagum pada mereka yang mabuk sepi”
Kata filsuf “reaksi terhadapnya adalah karya”