Tahukah, bahwa di zaman Qais dan Laila ketika dimabuk cinta terselip pesan pendek semacam begini: Bunga melati mengirim kidung ini untuk pohon cemara.
Ternyata sandek kosmik sudah dikenal sejak zaman dahulu. Mungkin ungkapan angin sampaikan salamku, hujan sampaikan rintihanku, atau metafora lain yang menyatu dan dekat dengan kehidupan kita. Kita tahu rembulan itu satu. Matahari, bintang yang paling besar dalam tatasurya bima sakti juga satu. Lautan dalam dunia ini juga bermuara pada satu arus. Angin dan udara yang menaungi planet bumi ini juga bersatu dan terus mengalir berpindah pindah. Tidakkah kita bisa bayangkan seumpana kita terpisah dari pasangan, sahabat, kekasih, anak atau sanak, kita bisa mengungkapkan kerinduan, mengirimkan salam dan sandek kosmik.
Betapa terdengar merdu.