Ijinkan aku mengagumimu….
Kalimat telak yang dilancarkan seorang playboy. Jelas gombalnya tetapi sekaligus menggoda.
Masa kagum harus minta ijin?
Lagian mau kagum atas dasar apa?
Karena punya hidung Julia Robert yang banyak upilnya?
(eh, ngomong2 tentang upil kok poto ente di propil seperti sedang mengeruk upil, pura2nya ada seorang sahabat yang bertanya padaku. Lalu aku pura-pura menjawab; hust! Bukan lagi ngupil! Tetapi lagi menyembunyukan senyumku yang mirip Keira Knightly)
Halah, kawan! Aku punya segudang teman yang paling pilojinis dah!
Kata mereka tuh ya, kalau merayu seorang wanita biar wanitanya klepek-klepek doang! Jahat banget kan?
Tetapi coba dah kamu hadapi si playboy itu?
Tahu rasa loe! Ngomong emang gampang, tetapi prakteknya kamu terjerat juga, kan?
Ah, kagak! Masa kayak gitu aja terjerat.
Tinggal jawab aja, mau kagum atau mau jijik, mau benci atau cinta setengah mati, ya, nggak haruslah tanya ke gue. Lagian apa hak aku mengontrol dan mengatur apa yang mesti ente rasain terhadap gue!
Bagi gue, itu perlu. Bagi gue perasaan dan penilaian kamu terhadapku sangat berarti, jawabnya sambil menatapmu dengan matanya yang sengaja ia redupkan (maksudnya mungkin untuk menghasilkan kesan tatapan romantis dan melehkan hati)
Wah ini mah serangan gombal dari philogynik romantik sekaligus tragik!
Ya, sudah. Suka-suka kamu dah!
(Pura2nya ngacir)
Eh, jangan ngacir! Tar elu dianggap semakin bikin dia penasaran. Dituduh oleh para kasmaranolog atau bahasa kerennya amorolog sebagai penjerat kelas tinggi, gimana coba?
Apa reputasi kamu sebagai cewek baik-baik jatuh berserak di mata amorolog. Atau malah oleh para missoginis (baik pria maupun wanita) yang bisa-bisa menuduh seenak udel sebagai tukang tebar pesona dan penyiksa perasaan dengan cara bikin penasaran.
Lalu, gimana dong?!!!!
Dengerin aja, ladenin (dalam arti gak usah pura-pura lari dan menghindar, tetapi juga hindari tindakan menjerat ya?!)
Tar juga low lelah mereka menyudahi.
Sekali lagi ngomong mah gampang!!!!!
Gimana kalau yang terjadi malah kita2 lama-lama terjerat si philoginik itu tadi?
Karena seperti Om Hitler bilang, kenyataan/kebenaran adalah dusta yang diulang-ulang!
Kita lama-lama jadi percaya sama omongan dia, luluh sama dia, cinta mati sama dia?
Problem wanita paling purba adalah kecanduan akan rayuan..
Katakana saja kalimat diatas pada si playboy tadi. Lalu.. Aku sampai nggak bisa membedakan apaka kamu sekedar merayuku atau karena yang kau ungkapkan adalah representasi sahih atas perasaanmu padaku!
Yahahahahaha! Dokter cintapun beroperasi, buka praktek 36 jam dalam seminggu!