Senin, 08 November 2010

Guyon

Pada awalnya adalah kata, kata Al-kitab. Tetapi kaum materialis kemudian meralat: pada awalnya adalah tindakan, laku.
Lalu saya juga boleh dong main2 dengan klausa pada awalnya adalah…..


Guyon!


Suntuk juga. Saya online dan kebetulan teman yang kenal cukup baik sedang nangkring dan menyala juga yahoo id-nya.

T : Eh, gunung slamet katanya sekarang statusnya waspada ya?

Gue nyengir, ternyata neh, yang punya status tidak hany warga suatu Negara dan warga Negara dunia maya Negara facebook, tetapi juga gunung.

A : Ah, kata siapa ente jangan nakut-nakuti gue dong!

T : Gue gak nakutin, berita bilang begitu

Saya ketinggalan berita? Ya.

A : Tetapi kok tempat gue orangnya pada adem-adem aja. Kemaren malam hujan abu juga kami rasa itu bersal dari gunungnya mbah marijan itu. ( wah mbah marijan punya gunung), Cuma w takut kalau itu berasal dari gunung terdekat gue, dan gara-gara perhatian mereka terserap dengan letusan gunung tempo kemarin jadi gak peduli sama gunung yang deket.”

T : [ketawa]

A : Wah... jangan2 karena kita sedang pesta tarian alam bisa jadi ada politisi kelas cilok yang bilang jangan tingggal di dekat gunung kalau gak mau kena letusan atau semburan awan panas.

T : [ketawa]
A : Mungkin politisi atau menteri kelas kecoa akan bilang jangan hidup sekalian kalau pingin nggak mati.

T : [ketawa]

A : Sssttt! Itu mirip ajaran Zen. Menteri atau politisi atau anggota dewan itu pasti studi banding ke Jepang sekalian jenguk Miyabi dan berhasil.

T : [ketawa]

A : Weleh2, dari tadi ente nyengir doang!
B : [ketawa]

A : Gue lep aja, mau ketemu Mbah Mar….(pura2nya suaraku fading on)


Si temanku lagi-lagi masih mengirim balasan emoticon ketawa. Gila!

Arsip Blog

Cari Blog Ini