Senin, 24 Januari 2011

The Bucket List

Siapa bilang kisah dua orang kakek tua menjelang ajalnya itu tidak menarik. Tak percaya? Tontonlah Bucket List (2007)!

Penyedap kisahnya adalah dua orang sudah tua yang berasal dari latar kehidupan yang berbeda mengidap penyakit kronis dan dipertemukan dalam satu ruang perawatan. Dan tentu saja mereka berdua sedang menunggu datangnya ajal. Walau sebenarnya penatian terhadap ajal adalah penantian segala usia. Tetapi apa yang akan kamu lakukan jika kamu diberi tahu bahwa kemungkinan hidupmu tak sampai satu tahun lagi lamanya?

Bagaimana dengan daftar-daftar keinginan (konyol?) yang belum terwujud?
Sementara kita memiliki kesempatan untuk bertualang dan masih ada waktu untuk mewujudkannya?

Ah, biar tak konyol tonton dan nikmati saja film ini! Singkat cerita, walau kedua tokoh itu pada akhirnya mati lebih cepat dari perkiraan dokter, tetapi ada sesuatu yang bisa saya catat: bahwa, persahabatan yang hanya sepenggal dan hubungan sebentar di ujung ajal kadang begitu berarti. Atau sepenggal persahabatan kadang mampu membuat kita mengubah dan berubah pada sebuah (menuju) sesuatu yang tadinya kita anggap mustahil. Pada akhirnya harus ada orang lain yang menyuarakan keinginan bawah sadar kita dan membangunkan kita dari mimpi yang berlumuran egoisme dan menjembabkan kita pada kegetiran yang sesungguhnya bisa kita atasi (lalui) !

Arsip Blog

Cari Blog Ini