Sudah lama saya tak bertemu dengan orang baru yang hanya ngobrol kurang dari dua jam langsung mengecap sama satu kata : liar! Jantung saya berdegup cukup kencang. Lebih buruk (atau mungkin lebih baiknya) dia menantang saya untuk menambah kadar keliaran saya.
Sekalipun diawali dengan cemoohan dan penghinaan, tantangan agar menjadi lebih liar aku terima. Karena aku tak bisa menolak hal baru macam apa dianggap menantang. Hidup kadang harus jadi arena berlaga. Tak peduli kalah menang, gelanggang baru itu terlalu manis untuk dilewatkan. Wilayah baru itu, ingin aku jajahi. Sensasi itu harus tuntas terlampias.
Saat aku menolak kadar gilaku bertambah,juatru seseorang menantang agar derajat keliaranku dinaikkan.
Di depanmu, aku tak bisa melonjak berjingkrak-jingkrak. Sebab terus terang aku tak bisa berekspresi sebagaimnana adanya. Sudah lama aku tak bertemu seseorang yang bisa mencela dan menghinaku (atau memujiku) dengan porsi yang sedikit kasar. Sudah lama aku tak merasakan denyut jantung mau copot akibat nikmatnya termendum yang memompanya.
Mari kita mulai bercengkraman dengan “buaian” dan “hembusan” agar bisa melewati hidup dengan segar.