Jumat, 03 Februari 2012

Denting yang Tak Asing

Sejak dulu, di nada pembuka tiap paginya
Si bocah berpikir dia lahir dari gambang asamarandhana yang menyimpang
Sebab bapak pembangkang zaman dan ibu setali tiga uang
Sehingga ia selalu terbahak nyalang di jalan-jalan
Saat bertemu kerumunan kehangatan buatan
Sementara kerabat dibiarkan asik mengusik
Dengan ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan
Teguh turun temurun dari nenek moyang
Serta kebenaran yang rawan digoyang-goyang keraguan


Namun kini, si bocah juga mengidap perasaan entah
Lari ke persimpangan dan murtad dari ajaran rumah dan sekolah
Meneriaki diri dan kegelapan yang selalu mengitari
Merasa asing dengan senyum kepuasan di bibir ibunya
Merasa dikhianati kegelisahan malamnya
Merasa tak bisa terbahak di anatara semua saudara
Dan hilang rasa heran pada bapaknya
Yang lurus menembus gugus pikir arus
Hilang nyalang kegagahan menantang
Lamunan dan nyanyian ketakutan
Pada keterkucilan dan ketakmapananan
Meski dawai dimainkan membunyi
Denting yang tak lagi asing


05012012

Arsip Blog

Cari Blog Ini