Aku rakus pada pagi
Jadi tolong enyahlah kau kopi
Biarkan kerongkonganku miskin kehangatan
Aku rakus pada pagi
Jadi jangan tanya mengapa aku tak lekas mandi
Apalagi gosok gigi
Aku rakus pada pagi
Jadi maafkan telah abai
Pada senyum dan anggukan ramahmu di jalan
Aku rakus pada pagi
Jadi mengapa rasaku begitu buncah
Saat terdengar kicau burung atap rumah sebelah
Aku rakus pada pagi
Karena itu sebelum persoalan di bumi kugumuli
Aku menantang langit mengedip genit
Aku rakus pada pagi
Jadi segala yang hanya terjadi di sana
Tak ingin aku lewatkan
Aku rakus pada pagi
Jadi mungkin aku akan lebih tak peduli
Pada ketergesaan yang hampir dimiliki umat manusia
Sebegai kekecualian dari yang kuingini
Aku rakus pada pagi
Jadi sebelum semua guratan kata dibentangkan
Nyala hidup di nyalangkan
Aku masih asik mengenang tadinya tadi di jendela kandang
TP, 12712